Manfaat Daun Pegagan / Antanan
20 November 2009 pada 9:16 am | Ditulis dalam Kesehatan | Tinggalkan Komentar
Pegagan atau
Centella asiatica, (Linn), Urb. atau
Hydrocotyle asiatica, Linn. atau
Pasequinus, Rumph.
Familia :
Umbelliferae
Terna liar, terdapat di seluruh Indonesia, berasal dari Asia tropik.
Menyukai tanah yang agak lembab dan cukup mendapat sinar matahari atau
teduh, seperti di padang rumput, pinggir selokan, sawah, dan sebagainya.
Kadang-kadang di tanam sebagai penutup tanah di perkebunan atau sebagai
tanaman sayuran (sebagai lalab), terdapat sampai ketinggian 2.500 m di
atas permukaan laut. Pegagan merupakan terna menahun tanpa batang,
tetapi dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang merayap dengan
panjang 10 cm – 80 cm, akar keluar dari setiap bonggol, banyak bercabang
yang membentuk tumbuhan baru.
Helai daun tunggal, bertangkai panjang sekitar 5 cm – 15 cm berbentuk
ginjal. Tepinya bergerigi atau beringgit, dengan penampang 1 cm – 7 cm
tersusun dalam roset yang terdiri atas 2 – 10 helai daun, kadang-kadang
agak berambut. Bunga berwarna putih atau merah muda, tersusun dalam
karangan berupa payung, tunggal atau 3-5 bersama-sama keluar dari ketiak
daun. Tangkai bunga 5 mm – 50 mm. Buah kecil bergantung yang bentuknya
lonjong/pipih panjang 2 – 2,5 mm, baunya wangi dan rasanya pahit.
Nama Lokal :
Daun kaki kuda (Indonesia), Pegaga (Ujung Pandang); Antanan gede,
Antanan rambat (Sunda), Dau tungke (Bugis); Pegagan, Gagan-gagan,
Rendeng, Kerok batok (Jawa); Kos tekosan ( Madura), Kori-kori
(Halmahera);
Sifat Kimiawi dan efek farmakologis : Rasa manis, sejuk. Anti infeksi, antitoxic, penurun panas, peluruh air seni.
Kandungan Kimia : Asiaticoside, thankuniside,
isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahminoside, brahmic acid,
madasiatic acid, meso-inositol, centellose, carotenoids, garam-garam
mineral seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi,
vellarine, zat samak. Senyawaan glikosida triterpenoida yang disebut
asiaticoside dan senyawaan sejenis, mempunyai kasiat anti lepra (Morbus
Hansen),
Penggunaan Untuk Obat
1. Kencing keruh (akibat infeksi/batu sistem saluran kencing):
30 gram pegagan segar direbus dengan air cucian beras dari bilasan kedua.
2. Susah kencing: 30 gram pegagan segar dilumatkan, tempel di pusar.
3. Demam:
Segenggam daun pegagan segar ditumbuk, kemudian ditambah sedikit air dan garam, saring. Diminum pagi-pagi sebelum makan.
4. Darah tinggi:
20 lembar daun pegagan ditambah 3 gelas air, direbus sampai menjadi 3/4-nya. Sehari diminum 3 x 3/4 gelas.
5. Wasir:
4-5 batang pegagan berikut akar-akarnya direbus dengan 2 gelas air selama ± 5 menit. Minum rebusan ini selama beberapa hari.
6. Pembengkakan hati (liver) :
240 gram – 600 gram pegagan segar direbus, minum secara rutin.
7. Campak: 60 -120 gram pegagan direbus, minum
8. Bisul :
30 gram – 60 gram pegagan segar direbus, diminum. Pegagan segar dicuci bersih, dilumatkan ditempelkan ke yang sakit.
9. Mata merah, bengkak :
Pegagan segar dicuci bersih, dilumatkan, diperas, airnya disaring. Teteskan ke mata yang sakit 3 – 4 kali sehari.
10. Batuk darah, muntah darah, mimisan :
60 – 90 gram pegagan segar direbus, atau diperas, airnya diminum.
11. Batuk kering :
Segenggam penuh pegagan segar dilumatkan, peras. Ditambah air dan gula batu secukupnya. Minum.
12. Lepra :
3/4 genggam pegagan dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air, sampai
menjadi 3/4 -nya. Saring, diminum setelah dingin, sehari 3 x 3/4 gelas.
13. Penambah nafsu makan :
1 genggam daun pegagan segar direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas. Minum sehari 1 gelas.
14. Teh daun pegagan segar berkhasiat :
Pembangkit nafsu makan, menyegarkan badan, menenangkan, menurunkan panas, batuk kering, mengeluarkan cacing di perut, mimisan.
15. Lalaban pegagan berkhasiat segar berkhasiat :
Membersihkan darah, terutama pada bisul, tukak berdarah. Memperbanyak empedu, sehingga memperbaiki gangguan pencernaan
Manfaat Daun Pegagan / Antanan
20 November 2009 pada 9:16 am | Ditulis dalam Kesehatan | Tinggalkan Komentar
Pegagan atau
Centella asiatica, (Linn), Urb. atau
Hydrocotyle asiatica, Linn. atau
Pasequinus, Rumph.
Familia :
Umbelliferae
Terna liar, terdapat di seluruh Indonesia, berasal dari Asia tropik.
Menyukai tanah yang agak lembab dan cukup mendapat sinar matahari atau
teduh, seperti di padang rumput, pinggir selokan, sawah, dan sebagainya.
Kadang-kadang di tanam sebagai penutup tanah di perkebunan atau sebagai
tanaman sayuran (sebagai lalab), terdapat sampai ketinggian 2.500 m di
atas permukaan laut. Pegagan merupakan terna menahun tanpa batang,
tetapi dengan rimpang pendek dan stolon-stolon yang merayap dengan
panjang 10 cm – 80 cm, akar keluar dari setiap bonggol, banyak bercabang
yang membentuk tumbuhan baru.
Helai daun tunggal, bertangkai panjang sekitar 5 cm – 15 cm berbentuk
ginjal. Tepinya bergerigi atau beringgit, dengan penampang 1 cm – 7 cm
tersusun dalam roset yang terdiri atas 2 – 10 helai daun, kadang-kadang
agak berambut. Bunga berwarna putih atau merah muda, tersusun dalam
karangan berupa payung, tunggal atau 3-5 bersama-sama keluar dari ketiak
daun. Tangkai bunga 5 mm – 50 mm. Buah kecil bergantung yang bentuknya
lonjong/pipih panjang 2 – 2,5 mm, baunya wangi dan rasanya pahit.
Nama Lokal :
Daun kaki kuda (Indonesia), Pegaga (Ujung Pandang); Antanan gede,
Antanan rambat (Sunda), Dau tungke (Bugis); Pegagan, Gagan-gagan,
Rendeng, Kerok batok (Jawa); Kos tekosan ( Madura), Kori-kori
(Halmahera);
Sifat Kimiawi dan efek farmakologis : Rasa manis, sejuk. Anti infeksi, antitoxic, penurun panas, peluruh air seni.
Kandungan Kimia : Asiaticoside, thankuniside,
isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahminoside, brahmic acid,
madasiatic acid, meso-inositol, centellose, carotenoids, garam-garam
mineral seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi,
vellarine, zat samak. Senyawaan glikosida triterpenoida yang disebut
asiaticoside dan senyawaan sejenis, mempunyai kasiat anti lepra (Morbus
Hansen),
Penggunaan Untuk Obat
1. Kencing keruh (akibat infeksi/batu sistem saluran kencing):
30 gram pegagan segar direbus dengan air cucian beras dari bilasan kedua.
2. Susah kencing: 30 gram pegagan segar dilumatkan, tempel di pusar.
3. Demam:
Segenggam daun pegagan segar ditumbuk, kemudian ditambah sedikit air dan garam, saring. Diminum pagi-pagi sebelum makan.
4. Darah tinggi:
20 lembar daun pegagan ditambah 3 gelas air, direbus sampai menjadi 3/4-nya. Sehari diminum 3 x 3/4 gelas.
5. Wasir:
4-5 batang pegagan berikut akar-akarnya direbus dengan 2 gelas air selama ± 5 menit. Minum rebusan ini selama beberapa hari.
6. Pembengkakan hati (liver) :
240 gram – 600 gram pegagan segar direbus, minum secara rutin.
7. Campak: 60 -120 gram pegagan direbus, minum
8. Bisul :
30 gram – 60 gram pegagan segar direbus, diminum. Pegagan segar dicuci bersih, dilumatkan ditempelkan ke yang sakit.
9. Mata merah, bengkak :
Pegagan segar dicuci bersih, dilumatkan, diperas, airnya disaring. Teteskan ke mata yang sakit 3 – 4 kali sehari.
10. Batuk darah, muntah darah, mimisan :
60 – 90 gram pegagan segar direbus, atau diperas, airnya diminum.
11. Batuk kering :
Segenggam penuh pegagan segar dilumatkan, peras. Ditambah air dan gula batu secukupnya. Minum.
12. Lepra :
3/4 genggam pegagan dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air, sampai
menjadi 3/4 -nya. Saring, diminum setelah dingin, sehari 3 x 3/4 gelas.
13. Penambah nafsu makan :
1 genggam daun pegagan segar direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas. Minum sehari 1 gelas.
14. Teh daun pegagan segar berkhasiat :
Pembangkit nafsu makan, menyegarkan badan, menenangkan, menurunkan panas, batuk kering, mengeluarkan cacing di perut, mimisan.
15. Lalaban pegagan berkhasiat segar berkhasiat :
Membersihkan darah, terutama pada bisul, tukak berdarah. Memperbanyak empedu, sehingga memperbaiki gangguan pencernaan